Sejarah komunikasi bisnis tentu saja berkaitan erat dengan sejarah komunikasi itu sendiri dan sejarah operasi bisnis. Ketika keduanya bergabung, mereka menjadi bagian penting dari perdagangan yang sukses.
Komunikasi adalah proses dimana suatu konsep dibagikan antara dua makhluk hidup. Bisa berupa isyarat, suara, atau visual dalam bentuk gambar atau cetakan. Beberapa bentuk komunikasi visual pertama hadir dalam bentuk piktograf. Orang-orang menyampaikan cerita, sejarah atau petunjuk melalui serangkaian ilustrasi yang biasanya digambar di dinding gua. Tahap kedua komunikasi tertulis muncul sebagai huruf kasar yang digunakan untuk membuat bahasa tertulis. Mobilitas komunikasi juga terjadi pada masa ini, tulisan ditemukan pada tanah liat, lilin dan kulit pohon. Lompatan berikutnya terjadi pada mesin cetak pada abad ke-15. Berikutnya adalah kemajuan teknologi luar biasa yang menggunakan gelombang udara dan sinyal elektronik: radio dan telepon.
Pada setiap tahap perkembangan komunikasi, praktik bisnis pun demikian. Munculnya alfabet umum dan bahasa tertulis berarti bahwa pengrajin dapat memesan bahan mentah dari sumber yang sebelumnya tidak terjangkau. Konsumen yang berada di luar kota dapat memesan produk dari pedagang di kota tanpa harus melakukan perjalanan. Faktur dapat ditulis dan dibayar, dan pesanan pembelian dapat dikirim. Bahkan ada yang menduga bahwa praktik bisnis internasional dimulai pada masa ini. Sejak eksplorasi berlangsung, dan barang-barang baru yang menakjubkan seperti rempah-rempah dan kain dibawa pulang, mungkin sekarang komunikasi bisnis tertulis memungkinkan para vendor untuk menawarkan penemuan-penemuan terbaru kepada pelanggan kelas atas mereka.
Mesin cetak membawa serta buku, surat kabar, dan katalog yang memuat iklan untuk bisnis lokal. Bisnis kini memiliki cara baru untuk menarik calon pelanggan baru. Kemajuan terkini dalam produk dapat diiklankan, serta penjualan dan layanan baru yang ditawarkan. Katalog pada umumnya hanya dicetak oleh perusahaan yang mampu mengeluarkan biaya sebesar itu, namun bagi banyak keluarga yang tinggal di daerah pedesaan, katalog adalah satu-satunya sarana belanja mereka.
Komunikasi cetak memberikan manfaat yang baik bagi konsumen dan pemilik bisnis, namun ketika radio mulai digunakan pada akhir abad ke-19, radio kembali merevolusi komunikasi bisnis. Kini produk dan jasa setiap bisnis dapat dipasarkan berdasarkan komunikasi massa. Ketika sebuah rumah tangga mempunyai radio, jangkauan siarannya bisa lebih luas dibandingkan surat kabar atau katalog mana pun. Dan itu terjadi secara instan. Segera setelah pesan itu disampaikan di udara, berita pun tersebar. Saat iklan cetak diterbitkan, terkadang diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mendapatkan tanggapan. Banyak pengusaha yang melihat potensi radio menjadi sangat sukses. Pangsa pasar mereka tumbuh dan keuntungan mereka pun meningkat.
Begitu radio mulai berkembang, telepon dan televisi pun tidak ketinggalan. Tentu saja pada awalnya telepon tidak digunakan untuk periklanan dalam bisnis, tetapi lebih sebagai alat praktis. Produsen dapat berkomunikasi dengan perwakilan bahan mentah, pemilik usaha dapat berkomunikasi dengan konsumen, dan investor dapat berkomunikasi dengan penerima manfaat. Baru pada akhir abad ke-20 telepon digunakan untuk mengiklankan suatu bisnis, melalui pemasaran jarak jauh dan faksimili. Sejak awal, televisi digunakan untuk tujuan pemasaran. Lembaga penyiaran media akan merekrut pemilik bisnis lokal untuk mensponsori acara mereka, dengan imbalan beberapa menit waktu tayang untuk mengiklankan produk mereka. Pertukaran itu berjalan dengan baik.
Ketika teknologi memunculkan komputer dan internet, komunikasi bisnis kembali berubah secara radikal. Faktanya, perubahan tersebut mungkin sama pentingnya dengan saat mesin cetak ditemukan. Pemasaran tidak hanya dapat menyebar lebih jauh dibandingkan sebelumnya, namun kecepatan terjadinya hal tersebut juga revolusioner. Operasional bisnis kini bisa menjadi jauh lebih efisien dan semakin meningkatkan keuntungan. Konsumen mempunyai lebih banyak kebebasan untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka ingin menerimanya. Dalam banyak hal, perantara tidak lagi diperhitungkan. Tidak ada lagi kebutuhan akan tenaga penjualan yang bepergian. Pelanggan dapat dijangkau dengan cara yang lebih hemat biaya melalui penggunaan komputer dan internet.
Praktik bisnis kita sudah sangat bergantung pada bentuk-bentuk media ini sehingga sulit membayangkan hidup tanpa media-media tersebut. Namun kini teknologi telah berkembang sejauh ini, pelanggan mencari bisnis yang berusaha berkomunikasi dengan klien mereka dengan cara yang lebih pribadi. Konsumen menginginkan layanan personal dengan cara yang nyaman, sehingga kini komunikasi bisnis harus berkembang kembali.